Saturday, May 18, 2002

HRI Club Learning Forum

HRI Club Learning Forum adalah salah satu kegiatan yang digagas HRI dan kemudian berhasil menjadi salah satu acara yang ditunggu kalangan profesional Indonesia. Berikut kronologis terbentuknya HRI Club Learning Forum ditandai dengan terselenggaranya Learning Forum I bertajuk Managing People Out (MPO) yang diselenggarakan di Menara Batavia tanggal 18 Mei 2002.

Setelah sebelumnya terbetik ide diantara aktivis dan pengurus HRI (virtual), yang pada mulanya selalu berhubungan melalui milis tanpa pernah ada yang mengenalpun satu sama lain, untuk membentuk suatu organisasi profesi non-virtual , maka HRI Club (HRIC) dirancang untuk menjadi ajang resmi bagi komunitas HRI agar dapat lebih memperdalam diskusi sekaligus membina jejaring dan saling bertukar informasi dalam kegiatan-kegiatan yang berlandaskan prinsip casual, egaliter dan independent. HRI Club Learning Forum I (HRIC LF-I) yang dilangsungkan pada hari Sabtu pagi, 18 Mei 2002 bertempat di Apartemen Batavia ini, diharapkan akan menjadi cikal bakal kegiatan-kegiatan lainnya yang perlahan akan berkembang layaknya bola salju yang menggelinding dan membesar, sehingga pada suatu saat HRIC memiliki posisi tawar yang kuat terhadap industri dan pemerintah sebagai salah satu institusi yang memperjuangkan ke-HRD-an di Indonesia.



Managing People Out (MPO) diangkat menjadi tema utama dalam ajang jumpa darat pertama ini setelah salah satu anggota milis melemparkan permasalahan tersebut dalam diskusi virtual, yang ternyata mendapat respon yang cukup baik dari anggota milis lainnya. Memperhatikan jalannya diskusi tersebut dan juga melihat bahwa masukkan-masukan yang diberikan sangat beragam, maka sebagain anggota milis yang dengan ke-nekad-annya dan tanpa paksaan tergabung dalam Organizing Committee (OC), memutuskan untuk menjadikan MPO sebagai tema dari HRIC LF-I ini. Melalui persiapan yang singkat dan keyakinan bahwa acara ini akan berjalan lancar, maka berkumpulah 59 praktisi, konsultan dan pemerhati masalah HRD dalam suatu forum diskusi non-formal di Apartemen Batavia, Sabtu pagi lalu. Fenomena yang menarik dari LF-I ini, ternyata dari peserta yang hadir cukup banyak yang bukan merupakan anggota HRIC maupun milis HRI (Virtual). Mereka hadir atas informasi tidak langsung yang didapatkan, maupun atas rekomendasi rekan kerja mereka yang tergabung dalam HRIC ataupun milis HRI.

Mengapa diskusi dilangsungkan dengan bentuk Learning Forum dan dalam suasana yang non-formal ? Format acara seperti ini memang sengaja dihadirkan dalam diskusi tersebut dan diskusi-diskusi yang rencananya akan digelar di waktu yang akan datang, karena diselaraskan dengan prinsip casual dan egaliter yang dianut HRIC, dimana diharapkan akan menghadirkan nuansa yang baru dan berbeda dibandingkan acara-acara sejenis lainnya. Sebagai implikasinya, sudah menjadi kesepakatan bersama, bahwa dalam setiap HRIC LF, setiap peserta memiliki posisi yang sederajat, tidak ada yang paling benar dan paling pintar, sehingga setiap orang dapat bertindak sebagai nara sumber berdasarkan pengalamannya dalam menangani permasalahan dunia ke-HRD-an.

Dengan pola seperti diatas, memang akan timbul suatu pertanyaan mendasar bagi mereka yang terbiasa terlibat dalam suatu forum, seminar maupun pelatihan. Kesimpulan apa yang dapat ditarik, dterapkan, atau mungkin dilaporkan kepada atasannya (bagi mereka yang hadir atas biaya dan dukungan perusahaan) ?


Jawabannya adalah HRIC LF-1 ini tidak memberikan satu kesimpulan yang paling benar. Dengan kata lain, seluruh masukan dari para peserta forum adalah benar adanya dan dapat dipraktekkan pada masing-masing tempat bekerjannya yang tentunya harus mempertimbangkan situasi dan kondisi serta untung dan rugi bagi seluruh pihak yang terlibat. Namun demikian, sebagai bahan perbandingan bagi para peserta forum dan untuk memperkaya wacana dalam forum, HRIC mengundang Bapak Saidinur Anwar, yang saat ini menjabat sebagai Direktur Human Resources GE Indonesia, beserta Bapak Budi Isman, yang saat ini menjabat sebagai VP Organizational Development PT. Coca-Cola Amatil, sebagai expert resources yang dapat berbagi best practices mereka dalam penerapan MPO di perusahaannya masing-masing. Hal yang paling menarik kemudian, dari peserta yang hadir dari 55 perusahaan ternyata hanya 3 perusahaan yang melakukan MPO secara sistemik. Dengan demikian sharing dari GE dan Coca Cola Amatil sebagai perusahaan yang telah memiliki infrastruktur dan sistem yang memadai menjadi sangat penting.

Dengan menerapkan pola seperti diatas, jalannya diskusi ternyata menjadi lebih hangat, hidup dan tidak kaku. Para peserta secara bergantian memaparkan pengalamannya dalam penerapan MPO di tempat bekerjanya masing-masing sambil meminta masukan dari peserta lainnya. Bapak Budi dan Bapak Saidinur dengan antusias menceritakan pengalaman dan suka duka penerapan MPO di Coca Cola Amatil dan GE Indonesia yang mendapat tanggapan cukup hangat dari peserta lainnya. Waktu yang singkat memang tidak memungkinkan seluruh peserta untuk dapat saling berbagi dan bertanya. Hal ini jelas terlihat, karena pada sesi makan siang bersama para peserta masih saling terlibat dalam pembicaraan berkelompok, yang tentunya dengan ditemani hidangan yang sangat baik kualitasnya, hingga kemudian sepakat untuk membubarkan diri ketika hari sudah semakin siang.

Sampai jumpa di event HRI Club Learning Forum selanjutnya...

No comments:

Post a Comment